Pendidikan Penyadaran Rayon Al Freire di Cabang PMII Tulungagung


Masih gayengnya para peserta Pendidikan Penyadaran ketika saya masuk kantor cabang, melewati gelak tawa dan sesekali terdengar alunan nada serius yang berada di lantai 2 gedung itu. Duduk di lantai 3 kantor cabang tengah malam, melihat sesekali ke bawah di tempat peserta duduk berpola U dengan pemateri menjadi sasaran mata mereka.


Setidaknya begitulah gambaran acara Pendidikan Penyadaran oleh rayon Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia sebagai Rencana Tindak Lanjut (RTL) setelah memasuki jenjang kader mujahid. 

Judul penyadaran atau lengkapnya Pendidikan Penyadaran bukanlah judul yang diambil tanpa sebab. Seperti dituturkan oleh ketua rayon, Sahabat Fikri bahwa penyadaran di sini senafas dengan apa yang diungkapkan tokoh pendidikan Brazil, Pulo Freire. Ia menafsirkan perlunya sahabat-sahabat kader mengenal akan realitas sosialnya sendiri.


Acara ini membawa dua bahasan, yang pertama ialah ideologi dunia, yang kedua adalah kepemimpinan dan keorganisasian. 

Selanjutnya, ketika kami bertanya kepada Sahabat Fikri tujuan dan output acara ini, ia menjawab, "Ya, setidaknya agar peserta Pendidikan Penyadaran menjadi sadar, dalam dunia ini banyak penindasan, dan banyak manusia di dalam ketertindasan tapi tak sadar sedang ditindas, oleh apa pun." 

Kalau tak senada, setidaknya ucapan Ketua Rayon Al Freire se-lagu dengan gagasan dari orang yang jadi nama rayonnya sendiri. Salah satu bentuk pendidikan atas dasar kesadaran manusia. Terdapat tiga aspek kesadaran, kesadaran naif, kesadaran magis, dan kesadaran kritis.


Ideologi dunia, setidaknya adalah upaya yang menjadikan kesadaran naif dan magis hilang di muka peserta waktu itu dan selanjutnya. Sebab pasti, pasti sekali pikiran peserta setelah setidaknya tahu tentang ruwetnya sistem-sistem di mana manusia dibentuk di muka bumi, dengan gamblang seterang matahari mencolok mata mereka, pasti selain pusing seminggu penuh, daya perenungan ala-ala filsuf muncul dalam benak mereka. Bila tidak semua, minimal satu atau dua peserta merasakan.


Penulis: Alfin

Editor: Putri

Lebih baru Lebih lama