Kemilau di Balik Bayang: Analisis Kritis Untuk PMII Tulungagung

 Kemilau di Balik Bayang: Analisis Kritis Untuk PMII Tulungagung




     Di antara semilir angin segar yang membawa perubahan, PMII Tulungagung berdiri sebagai benteng perjuangan Mahasiswa. Namun, di balik kekuatan yang ada, terdapat celah yang menghambat langkah pergerakannya. PMII Tulungagung memiliki potensi besar dalam membangun generasi muda yang berintegritas dan berkompeten. Namun, beberapa masalah yang ada dapat menghambat kemajuan organisasi.

     Malam puncak kegiatan PKD VI yang diselenggarakan oleh PMII Rayon Bahasa Avicenna berhasil mengadakan simulasi advokasi, bersama Ketua Komisariat dan delapan Ketua Rayon se-UIN SATU Tulungagung membahas mengenai kinerja PMII Cabang Tulungagung yang perlu dievaluasi. Peserta PKD melaksanakannya mulai dari mengidentifikasi masalah, sampai mencari solusi untuk memperbaiki marwah organisasi.




     Mereka mencari dan mengidentifikasi masalah yang ada di pengurus cabang melalui ketua-ketua Rayon yang menjadi aktor pada simulasi advokasi. Tidak butuh waktu lama, peserta sudah menemukan masalah-masalah yang ada pada pengurus cabang yang dampaknya sampai pada pengurus rayon. Masalah tersebut antara lain:

Muspimcab ( Musyawarah Pimpinan Cabang ) belum dilaksanakan

     Muspimcab yang belum dilaksanakan merupakan contoh kesalahan strategis yang menghambat kemajuan organisasi. Muspimcab sendiri merupakan akronim dari Musyawarah Pimpinan Cabang, di mana forum ini merupakan forum Permusyawaratan tertinggi setelah Konfercab di tataran PMII tingkat cabang. Sehingga hal-hal yang dihasilkan dari forum Muspimcab akan menentukan pedoman organisasi PMII ke depannya. Musyawarah yang seharusnya menjadi wadah pengambilan keputusan strategis itu kini terabaikan dan belum terlaksana.

Belum ada sosialisasi hasil Muspimda ( Musyawarah Pimpinan Daerah )

     Musyawarah Pimpinan Daerah (MUSPIMDA) merupakan forum tertinggi yang berlaku di Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PKC PMII). Hasil muspimda adalah untuk memproduksi nilai-nilai, norma-norma dan produk hukum PMII berskala Provinsi, serta merumuskan gagasan-gagasan yang akan menentukan pedoman organisasi PMII ke depannya. Karena kegiatan Muspimcab belum dilaksanakan, seharusnya dari pengurus cabang mensosialisasikan hasil daripada Muspimda ke komisariat-komisariat. Namun hal itu belum dilakukan, dan akhirnya menciptakan kesenjangan antara pimpinan dan anggota organisasi.


Kurangnya pengawalan kaderisasi

     Kaderisasi adalah pondasi penting dalam pengembangan organisasi. Namun kurangnya pengawalan kaderisasi PMII Cabang terhadap komisariat dan rayon menjadi perhatian serius. Hal tersebut karena dampak yang dapat diakibatkan oleh kader akan begitu terasa, mulai dari kurangnya kemampuan kader dalam menjalankan tugas, penempatan kader yang tidak sesuai dengan potensinya, bahkan stagnasi pengembangan organisasi.


Kurangnya Keberanian pengurus PMII cabang dalam membuat gebrakan kegiatan yang inovatif

     Keberanian pengurus PMII Cabang dalam membuat gebrakan kegiatan inovatif merupakan kunci untuk membangun organisasi yang dinamis dan berdampak. Dengan mengatasi kelemahan dan memperkuat keberanian, kita dapat mencapai tujuan organisasi dan membangun generasi muda yang berintegritas. Namun hal itu masih belum terasa, dan masih banyak kader yang belum bisa mengembangkan potensinya dengan maksimal.

     Setelah data tersebut sudah dianalisis dan dikonsolidasikan bersama Ketua Komisariat serta Ketua-ketua Rayon. Tiba saatnya Wakil Ketua satu Bidang Kaderisasi (Sahabat Yoga) diundang untuk menjadi aktor, berperan menjadi Pimpinan PMII Cabang. 







     Semua duduk bersama, perwakilan anggota membacakan hasil konsolidasi dan didengarkan oleh Pimpinan Cabang. Beliau tercengang, namun setelah itu juga menyadari bahwa yang data yang dibacakan benar adanya. Beberapa pertanyaan sempat ditanyakan kepada sahabat yoga, antara lain: 

Kapan diadakannya Pra Muspimcab dan Muspimcab?

Apa tidak ada forum komunikasi yang diadakan cabang untuk semua pengurus komisariat maupun rayon?

PMII Cabang mau dibawa ke mana?

     Sahabat yoga yang berperan menjadi Pimpinan Cabang menjawab akan melaksanakan Muspimcab secepat mungkin karena sudah waktunya, dan akan mengadakan forum komunikasi untuk menciptakan komunikasi yang lebih baik dengan sesama anggota PMII.

     Ketika semua pertanyaan sudah terjawab dan dirasa peserta sudah paham tentang advokasi dan teknik lobbying, simulasi advokasi tersebut diakhiri salam oleh sahabat yoga dan semuanya berjabat salam. Sahabat yoga meningalkan forum dan peserta melanjutkan kegiatan atas instruksi panitia.


“Pergerakan tidak akan berhenti, selama masih ada celah untuk diperbaiki.”


Penulis: Kader PMII



Lebih baru Lebih lama