Rayon Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Al Fatih Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum (FASIH) menggelar pelatihan kader dasar (PKD) untuk yang keempat kalinya, bertempat di Pondok Pesantren Al Ghozali, Bolu, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Berisi 12 materi dengan rincian 11 materi wajib dan 1 materi fakultatif dijejal paksakan kepada 44 peserta PKD dari internal kampus Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah (UIN SATU) Tulungagung dan 9 peserta eksternal dari berbagai kampus di daerah Jawa Timur.
Meskipun pembukaan acara PKD, Kamis (25/04/2024) sedikit mundur dari rundown yang seharusnya dimulai jam 10 pagi menjadi molor hingga jam 1 siang disebabkan Mabinyon yang telat datang serta perwakilan pengurus cabang PMII Tulungagung yang juga telat. Namun, acara PKD sukses digelar dari awal hingga akhir.
Menurut Sahabat Yanwar selaku ketua panitia acara PKD dengan tema “Manifestasi Militansi Guna Membentuk Intelektual Kader PMII”, selain membentuk kualitas kader rayon yang menjadi bakal penerus pengurus rayon ke depannya, acara pelatihan formal ini diharapkan menjadi dasar dalam membentuk intelektual mahasiswa guna melihat realitas sosial secara nyata, menemukan masalah sosial, serta menjawab dengan tegas permasalahan sosial.
Selain itu, Sahabat Nada sebagai Ketua Rayon Al Fatih menandaskan bahwa acara PKD ini digelar untuk melanjutkan estafet proses kaderisasi dasar dan memberikan bekal pada kader-kader rayon dengan militan atau bersemangat tinggi dalam berjuang untuk membentuk kader-kader PMII sebagai ujung tombak sebuah perubahan.
Sahabat Nada melanjutkan, bahwa Rayon Al Fatih patut berbangga karena PKD kali ini mampu menggaet peserta hingga 44 orang. Hal ini yang membedakan PKD di zaman yang sebelum-sebelumnya istiqomah diadakan. Namun, pesertanya tak genap 30 orang. Meskipun dalam kelas peserta digembleng dengan 12 materi yang berat, dilanjutkan simulasi aksi, para peserta masih genap tidak ada yang kabur.
Dalam sambutan sebelum ba’iat, yaitu mengukuhkan peserta PKD menjadi kader mujahid, Ketua Cabang PMII Tulungagung menuturkan bahwa kader mujahid adalah mereka yang siap menghibahkan dirinya untuk perjuangan dalam tumbuh kembangnya pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia.
Tum Baiqi, sapaan beliau sebagai ketua cabang juga menambahkan, bahwa ia percaya segala aktivitas peserta PKD yang telah sampai pada ba’iat menjadi wasilah, sebagai peserta yang membawa perubahan dengan tindakan yang ditopang oleh pengetahuan dan disiplin ilmu masing-masing kader mujahid PMII.
Sedangkan Sahabat Aris, sebagian Ketua Komisariat PMII UIN SATU Tulungagung memberikan semangat kepada kader PMII waktu penutupan acara. Ia menyampaikan bahwa jangan sampai 4 hari peserta PKD memberikan waktu kepada acara PKD ini, pulang dengan omong kosong tak berguna. Ia berharap ilmu-ilmu yang didapat oleh para peserta PKD tidak disia-siakan dan diamalkan dengan baik di rayon masing-masing peserta PKD. []
Penulis: Alfin
Editor: Putri