Melalui pemilihan ketua organisasi, Rapat Tahunan Anggota Rayon (RTAR) Al-Freire PMII Komisariat Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah (UIN SATU) Tulungagung dapat menerapkan dan merasakan langsung prinsip-prinsip demokrasi dalam skala kecil.
RTAR dengan berbagai macam acara yang ada di dalamnya juga dapat mempromosikan partisipasi, transparansi, dan akuntabilitas dalam skala yang lebih kecil dan terkendali tentang prinsip-prinsip demokrasi.
Para peserta RTAR adalah saksi hidup dan mati untuk berdirinya ketua rayon terpilih secara aklamasi, Sahabat Faiz Saifuddin. Bertempat di Balai Desa Plosokandang dengan jumlah peserta 40-50 orang guna menggantikan posisi Sahabat Fikri sebagai penguasa rayon terdahulu.
RTAR Al Freire telah terjadi pada tanggal 19 Mei lalu. Waktu RTAR yang sangat singkat membuktikan bahwa dunia butuh aksi bukan hanya wacana.
Hanya membutuhkan 6 jam untuk membahas apa-apa yang terkandung di dalam RTAR, seperti sidang pleno, garis besar haluan organisasi (GBHO)/garis besar haluan kerja (GBHK), lalu syarat calon ketua rayon, disusul laporan pertanggungjawaban, dan pemilihan ketua rayon.
Kalau ditanya, "Mengapa bisa secepat itu, bahkan sebelum Magrib sudah selesai?" Maka, Sahabat Faiz Saifuddin selaku ketua rayon baru menjawab, "Karena semua program kepengurusan sebelum saya, berjalan semua, Pak." Ia juga menambahi, "Ini juga disebabkan oleh cepatnya jalan sidang, seperti jalan tol. Tanpa hambatan."
Untuk kecepatan waktu penyelenggaraan RTAR ini, dapat kita bandingkan dengan waktu RTAR rayon-rayon yang lain di sekitar lingkup komisariat UIN SATU. Rata-rata waktu pelaksanaannya sebagaimana yang diungkap Sahabat Calvyn pengurus komisariat, "Ada yang dua hari, sehari, dan 12 jam." Oleh karena itu, dapat kita kategorikan bahwa pelaksanaan RTAR Rayon Al Freire ini ada di luar rata-rata saking cepatnya.
Kecepatan, dan mahasiswa.
Kita dapat berkaca dari acara RTAR rayon Al-Freire yang menaungi dua prodi dalam satu Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), yaitu Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Manajemen Pendidikan Islam (MPI) bahwa dalam membentuk ber-PMII, salah satu senjata di dalam peran berorganisasi ialah kecepatan.
Mahatma Gandhi, salah satu pemimpin kemerdekaan India yang menganjurkan untuk mencapai sebuah kemerdekaan harus segera. Pun dalam bangsa kita sendiri, kita dipertontonkankan anak-anak muda waktu itu yang berani menculik bapak proklamator serta wakilnya untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.
Kita bisa melihat kesegeraan di atas dalam rangkaian acara RTAR Al-Freire, yang bahkan membuat teman-teman rayon lain kecilik, maunya datang waktu malam sambil mencari udara. Eh, sebelum azan Magrib sudah selesai.
Penulis: Alfin
Editor: Putri