Anjangsana ke Cabang PMII Tulungagung: Kelewat Matang Hampir Busuk


Pada waktu itu ...


Kami melihat ketidakberesan kepengurusan di Cabang PMII Tulungagung 2022 dengan surat yang kami buat (Baca di sini) demi keberlangsungan apa yang kami sebut sebagai ghirah pergerakan. Terlihat oleh kami kepengurusan yang lancar saja berlari-lari tanpa SK, bobroknya pengawalan kaderisasi, dan itu membuat kami gatal untuk diam saja melihat.

Pada tanggal 8 Mei, pukul 22.00 WIB adalah saksi dari tindakan dengan maksud baik oleh Aliansi PMII Tulungagung dengan anggota yang tersebar di kota marmer ini. Melibatkan pengurus Cabang PMII Tulungagung beserta ketua cabang, Sahabat Aris Baiqi yang menjadi tersangka menurut kami sebagai kemandekan, keloyoan, dan hilangnya semangat yang jernih bagi organisasi mahasiswa terbesar yang berumah di Tulungagung.


Sekitar pukul 22.00 WIB ...


Kami datang bersama-sama di Kantor Cabang PMII Tulungagung yang terletak di Jalan Letjend Suprapto No.12 A, Kepatihan, Kecamatan Tulungagung, Kabupaten Tulungagung dengan membawa keresahan di genggaman.

Kami duduk melingkar. Sekitar 20 orang duduk bersama di lantai tiga kantor cabang. Sebagian adalah pengurus cabang dan selebihnya adalah kami dengan maksud untuk memberikan surat yang kami buat kepada ketua cabang.

Tentu tak lupa ditulis terdapat piring berisi pentol-pentol siap diterkam. Pentol daging berukuran 1–2,5 cm dan gorengan tepung yang berbentuk pentol dengan ukuran sama, dibasuh saos merah. Di atas pentol juga disiapkan bambu yang telah diserut sebagai penusuk pentol bersaos itu ke mulut.


Sekitar pukul 23.00 WIB ...


Mata semua orang, setidaknya dari Aliansi PMII Tulungagung fokus untuk melihat Sahabat Aris Baiqi sang ketua cabang. Tentu berdebar dengan semangat, keberanian, juga ketakutan menjadi perasaan yang bersatu jadi satu genggaman. Karena memang inilah momen yang ditunggu dan dinantikan setelah hari sebelumnya. Aliansi berkumpul, berdiskusi, juga sedikit mengumpat-ngumpat. Namun, tetap ditemani senyum dan tawa tentang persoalan tertentu yang dibahas.

Berkas atau lebih tepat adalah surat di dalam map warna merah diserahkan oleh Sahabat Aris sebagai perwakilan aliansi kepada Sahabat Aris Baiqi sebagai ketua cabang. 

Suasana terasa diam, hampir-hampir sunyi bila tak terdengar kendaraan berlalu-lalang dari jalan.

Setelah dibaca, Ketua Cabang mengeluarkan kalimat demi kalimatnya dengan suaranya yang khas. Kami harus mengernyitkan dahi dan membuka lebar-lebar telinga kami, sebab kekhasan suara beliau adalah volumenya yang kecil.

Ketua Cabang bilang sudah mengusahakan untuk mengadakan KONFERCAB. Namun, menurut kami usahanya gagal dan ia tidak mau lagi berusaha.

Saat sahabat Aris selaku ketua komisariat PMII UIN SATU bertanya dalam bentuk apa usaha yang telah di lakukan oleh ketua cabang sendiri?

Usaha yang telah dilakukan oleh Ketua Cabang adalah "menunggu" saja. Ia bilang sendiri telah menghubungi pihak PB PMII melalui telepon seluler (Entah siapa yang dia telepon? Mungkin saja cleaning service kantor PB sana) lalu ia bilang, PB masih repot dengan masalah kongres yang akan diadakan sehingga belum bisa meng-acc permintaannya untuk melakukan KONFERCAB.

Sahabat baiqi katakan : bahwa bagaimanapun KONFERCAB itu manut PB.

Padahal narasumber kami, sebagai salah satu mantan anggota cabang, juga tentu pernah mengalami konfer, bilang bahwa tahapan konfer adalah PC membentuk Badan pekerja konfercab (BPK) dan Organization Committee (OC). Tugas dari BPK adalah menentukan timeline, tahapan serta persyaratan. Kemudian tugas OC melaksanakan sesuai yang telah di susun oleh BPK.

PB dan PKC sifatnya dalam hal konfercab adalah pemberitahuan dan permohonan pimpinan sidang. 

Dengan penjelasan dari narsum kami, timbul pertanyaan dari kami bahwa ngapain konfercab harus menunggu hingga sekian lama dari PB? Toh, dulu sahabat Baiqi ketika di tanya soal konfercab, ia bilang telah tetapkan tanggal. Dan sekarang tanggal itu yang di bilang oleh sahabat baiqi, telah terlewati. Lama sekali terlewati.

Dua tuntutan kami adalah:

1. Mendesak segera diadakan KONFERCAB dengan tenggat waktu sampai tanggal 17 Mei 2024.

2. Dalam kurung waktu 1x24 jam tidak ada respons lewat surat pemberitahuan resmi terkait KONFERCAB. Maka akan diselenggarakan KONFERCAB Luar Biasa (KLB).

Sahabat Aris Baiqi kemudian menyampaikan tanggapan terkait tuntutan nomor dua. Ia bilang monggo untuk mengadakan KLB oleh Aliansi PMII Tulungagung. "Sebab, bagaimanapun KONFERCAB tidak bisa dilaksanakan atas mandat dari PB," tuturnya.


Cuplikan obrolan-obrolan ...


Berikut ialah cuplikan obrolan ketika salah satu sahabat Komisariat PMII UIN SATU Tulungagung yang melebur ke dalam lokal Aliansi PMII Tulungagung, sebut saja Sahabat Nopal (nama samaran) menanggapi atau menegaskan apa yang kami sebut kelewat matang atau telah jadi busuk pada kepengurusan Cabang PMII 2022 berikut ini.

Sahabat Nopal : "PC boleh terlambat, tidak masalah kalau progres. Akhirnya, yang menjadi pertanyaan, apakah sekarang PC sudah bergerak atau belum?"

Sahabat Baiqi : "Perkara apa?"

Sahabat Nopal : "Semuanya. Misalnya issue seksi yang ada, tak sekalipun dibahas. Lalu, tentang kaderisasi, di beberapa rayon tak ada instrukturnya sama sekali."

Sahabat Baiqi : "Yang jelas semua keresahan ini kami terima, itu yang pertama. Untuk yang kedua, perihal kaderisasi dan lain-lain ada bidang yang bertanggung jawab untuk itu. Dan kalau ada keresahan seperti itu, kami evaluasi."

Sahabat Nopal : "Hanya evaluasi saja? Jadi, PC selama setahun hanya evaluasi saja?"

Sahabat Baiqi: "Ya, kira-kira begitu. Namun, kemarin kan ada program PKL dari PC."

Sahabat Nopal: "Jadi di dalam setahun ini,  hanya PKL yang menjadi program terbaik yang di laksanakan oleh PC?"

Sahabat Baiqi : "Jadi, juga banyak program kami yang belum dilaksanakan."

Sahabat Nopal : "Jadi, maksudnya adalah kami di sini benar-benar resah karena PC belum melaksanakan KONFERCAB. Namun, bukan karena alasan masa tenggang SK yang habis, melainkan soal progresivitas yang kita tidak merasakannya sama sekali. Dan salah satu solusinya adalah KONFERCAB, dengan mengganti kepengurusan yang baru."

Sahabat Baiqi : "Ya, aku sudah mengusahakan itu, untuk pergantian pengurus."

Sahabat Nopal : "Jadi kembali lagi kepada tuntutan, yaitu pada tanggal 17 itu, bisa mengadakan KONFERCAB atau tidak? Kalau tidak sanggup konfer, maka mau tidak mau kami akan melakukan KLB. Karena itu sudah menjadi kesempatan sahabat-sahabat serta Mabin-Mabin (Majlis Pembina)."

Sahabat Baiqi : "Ya, kalau gitu, monggo. Artinya, bicara PMII bukan cabang atau aku tok kan. Kalau itu adalah jalan terbaik untuk PMII Tulungagung maka monggo.

Kalau dari kami udah minta jadwal. Artinya ya, Tulungagung akan konfer paling awal, dibanding PC se-Jawa Timur yang lain."

Sahabat Aris : "Oke, Tum. Siap. Maka ditunggu saja pamflet KLB-nya saja. Terima kasih kepada pengurus cabang 2022 yang harusnya turun di tahun 2023 malah langgeng hingga tahun 2024 ini." []


Penulis: Alfin

Editor: Putri

Lebih baru Lebih lama