Teori Kritis Jurgen Habermas: Pemahaman Komprehensif tentang Komunikasi dan Masyarakat

Diskusi FDK komisariat UIN SATU
Doc. Peristiwa Diskusi 


Apa yang terlintas dalam otak kalian ketika mendengar nama Jurgen Habermas? Cukup asing mungkin kalau menurut "Jokowi", apakah ia seorang ulama, politikus, ustaz, moden, atau bahkan tukang penjual pentol yang saban malam hari menanti pembeli di bawah sinar redup lampu jalan?

Menurut Wikipedia, Jurgen Habermas adalah seorang filsuf dan sosiolog dari Jerman yang lahir pada tanggal 18 Juni 1929. Ia adalah generasi kedua dari Mazhab Frankfurt. Jurgen Habermas adalah penerus dari Teori Kritis yang ditawarkan oleh para pendahulunya (Max Horkheimer, Theodor Adorno, dan Herbert Marcuse). Teori Kritis yang dipaparkan oleh para pendahulunya berakhir dengan kepesimisan atau kebuntuan. Jurgen Habermas telah membangkitkan kembali teori itu dengan paradigma baru.

Yup, sepertinya saya sedikit tercerahkan setelah sedikit membaca dari Wikipedia. Maklum, saya kan manusia modern, yang hidup serba instan, bahkan untuk hidup pun saya tidak mau merasakan apa itu sengsara saking instannya.

Nah, di suatu malam cerah. Tepat pukul 20.00 WIB, saya mendapatkan sebuah pesan dari gawai kesayangan yang memberikan sebuah informasi telah diadakan FDK (Forum Diskusi Komisariat) yang bertempat di Rayon Bahasa Avicenna, Daerah Geragalan. Weladalah kebetulan lagi, tema yang diangkat ialah sosok tokoh yang saya cari tadi, yaitu Jurges Habermas. Tak butuh waktu lama, saya langsung meluncur dengan bangga.

Nah, kira-kira begini isi dari diskusi yang di nahkodai oleh Sahabat Ari:

Teori Kritis Jurgen Habermas: Pemahaman Komprehensif tentang Komunikasi dan Masyarakat.

Teori Kritis Jurgen Habermas adalah salah satu kontribusi paling signifikan dalam filsafat dan ilmu sosial modern. Dikembangkan oleh filsuf dan sosiolog Jerman Jurgen Habermas, teori ini menggabungkan pemikiran kritis dengan konsep rasionalitas komunikatif untuk memahami dinamika sosial dan politik dalam masyarakat.

Latar Belakang dan Pengaruh Filosofis

Jurgen Habermas lahir pada 18 Juni 1929 dan dididik dalam tradisi filosofis Jerman yang kaya, termasuk pengaruh dari pemikiran Kant, Hegel, Marx, dan fenomenologis seperti Husserl dan Heidegger. Pengalaman hidupnya yang terbentuk di era pasca-Perang Dunia II juga mempengaruhi pandangan kritisnya terhadap kekuasaan, politik, dan komunikasi.

Komunikasi Rasional dan Ruang Publik

Pusat dari teori kritis Habermas adalah gagasan tentang komunikasi yang rasional dan ruang publik yang bebas. Dia berpendapat bahwa masyarakat yang baik harus dibangun di atas dialog bebas antara individu-individu yang dapat berpartisipasi secara setara dalam proses diskusi dan pengambilan keputusan. Ruang publik ini menjadi penting karena memfasilitasi pertukaran ide, argumentasi, dan kritik yang mendukung pemahaman bersama.

Tiga Jenis Ilmu Pengetahuan

Dalam karyanya, Habermas mengidentifikasi tiga jenis ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan kebenaran dan pemahaman:

1.Ilmu Pengetahuan Teoritis: Menyelidiki fenomena alam dan objektif.

2. Ilmu Pengetahuan Empiris: Mempelajari hubungan sosial yang dapat diukur dan diamati.

3. Ilmu Pengetahuan Kritis: Memeriksa struktur dan fungsi komunikasi dalam mencapai kesepakatan rasional.

Demokrasi Deliberatif

Teori kritis Habermas juga menyoroti pentingnya demokrasi deliberatif, di mana keputusan politik dihasilkan melalui diskusi rasional dan partisipasi masyarakat yang aktif. Ini berbeda dari model demokrasi representatif yang sering kali dianggapnya terlalu terkait dengan kepentingan elit politik.

Relevansi dalam Konteks Modern

Pengaruh teori kritis Habermas masih terasa kuat dalam berbagai konteks kontemporer, termasuk isu-isu seperti demokrasi, kebebasan berbicara, hak asasi manusia, dan tantangan-tantangan sosial seperti ketidaksetaraan dan krisis lingkungan.

Dengan demikian, Teori Kritis Jurgen Habermas bukan hanya sebuah konsep filosofis, tetapi juga sebuah kerangka kerja yang memberikan wawasan mendalam tentang dinamika sosial dan politik dalam masyarakat modern.

Nah, kira-kira seperti itulah pembeberan materi dari Sahabat Ari. Yaaaa... semoga kita semua tercerahkan dan mendapat ilmu yang bermanfaat. 

Tabik!


Penulis: David (Kader Rayon Avicenna)

Editor: Putri

Lebih baru Lebih lama