![]() |
Dok.Istimewa-Rijal Pratama |
Tulungagung - Dalam sambutan Pelatihan Kader Dasar (PKD) ke VI Rayon Al-Khawarizmi Komisariat Universitas Sayyid Ali Rahmatullah (UIN Satu) Tulungagung, Ketua Komisariat UIN Satu yaitu sahabat Meriko Satriawan menyampaikan perihal pentingnya memahami spirit perjuangan organisasi, Kamis (02/03/2023) bertempat di Graha pergerakan Tulungagung.
"Karena kenapa saya membicarakan spirit perjuangan, ada faktanya itu begini sahabat-sahabat semuanya, perhari ini media ataupun berita dan digitalisasi itu sangat maraknya hoax," terangnya.
Menurutnya, media saat ini sangatlah besar pengaruhnya dalam penggiringan opini. Bahkan, berita mengenai organisasi PMII juga sempat mengalami stigma negatif.
"Perlu diketahui bahwa media saat ini penggiringan opininya begitu besar sekali. Bahkan, setiap berita ada yang mengatakan: organisasi yang kita ikuti ini adalah organisasi yang premanisme. Mungkin mereka bisa mengatakan seperti itu karena melihat kejadian yang ada pada Muspimnas yang ada di Tulungagung," jelasnya.
"Kita sebagai kader kok sempat-sempatnya melemparkan kursi dan menggunakan kekerasan ataupun otot. Nah, itu bagi media apalagi yang tidak mengetahui tentang perjuangan PMII itu adalah bentuk premanisme. Saya kira itu adalah bagian penting yang mana kita nanti akan dibekali dan juga dibentuk oleh proses ini, sahabat-sahabat semuanya akan menemukan wacana-wacana maupun teori-teori baru, pengalaman baru bagaimana PMII itu berada dan bagaimana sih PMII itu ada, dan Apa peran PMII?" Imbuhnya.
Selain itu, Riko juga menyampaikan bahwa PMII itu memiliki peranan penting dalam ekosistem yang ada bangsa ini.
"Mungkin temen-temen kita diluar sana yang tidak mengetahui apa itu PMII, dan anggapan tentang premanisme, mereka akan menjadi tahu bahwa PMII memiliki peran penting dalam ekosistem yang ada bangsa ini," jelasnya.
Ia juga menjelaskan kepada para peserta Pelatihan Kader Dasar (PKD) bahwa namanya proses kaderisasi yang ada di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) jangan dianggap proses yang menegangkan.
Oleh karena itu, dirinya menegaskan perlunya menjadikan proses kaderisasi yang menyenangkan sebagai teman belajar untuk mendapatkan pengalaman baru, strategi dan pengembangan baru sebagai bekal terjun di lapangan.
"Yang terpenting kita perjuangkan spirit perjuangan organisasi dan jadilah benteng pada organisasi juga bangsa ini," pungkasnya.
Penulis: Al Fatih