Keluarga Besar KOPRI UIN SATU Rayakan Harlah KOPRI ke-55 Disertai Penandatanganan MoA


Harlah Kopri ke-55-dok.istimewa-Al Fatih


Tulungagung, Keluarga Besar Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (KOPRI) Komisariat Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah (UIN SATU) Tulungagung menggelar Harlah Kopri yang ke-55, pada hari Sabtu (17/12/2022), bertempat di Gedung MWC NU Serut. Dengan mengusung tema " KOPRI Hidup Menghidupkan, Bergerak Menggerakan." 


Sekaligus penandatanganan Memorandum of Action yaitu kerja sama antara KOPRI Komisariat UIN Satu dengan PSGAD LP2M UIN SATU Tulungaggung yang dipimpin oleh Dr. Hj. Sulistyorini, M. Ag yang membahas tentang kerjasama dalam bidang study gender dan anak. 


Acara pertama-tama dibuka oleh Sahabat Datul Selaku MC,  kemudian dilanjut dengan  Pembacaan Ayat-ayat suci oleh sahabat Fika dan dilanjut menyanyikan lagu Indonesia Raya, Yalal Waton, dan Mars PMII yang dipandu oleh sahabat Setiani selaku Dirijen.


Memasuki acara Inti yaitu pembukaan. Pembukaan pertama oleh sahabat Candra selaku Ketua Pelaksana Harlah KOPRI ke-55 mengucapkan banyak terima kasih kepada tamu undangan, para panitia dan peserta yang hadir dalam acara tersebut. 


"Sesuai dengan tema harlah pada hari ini yaitu,  Kopri hidup menghidupkan, bergerak menggerakan. Saya harap aksi nyata dari KOPRI akan terbentuk, terwujud dan adanya penandatanganan Momerandum of Action antara PSGAD UIN Satu Tulungaggung dengan Kopri Komisariat UIN Satu Tulungaggung. Dan dengan adanya kegiatan hari ini semoga dapat memupuk rasa silahturahmi untuk seluruh anggota KOPRI dan kader KOPRI di Tulungagung," terangnya.


Selanjutnya, Sahabat Fany ketua KOPRI Komisariat UIN SATU Tulungaggung dalam pembukaan menjelaskan bahwa Harlah KOPRI yang Ke-55 ini merupakan kerja sama dan kolaborasi dengan Keluarga Besar KOPRI Komisariat UIN SATU yaitu,  Kopri Rayon Al-Khawarizmi, Rayon Al-Fatih, Rayon Al-Ghozali, Rayon Jalaluddin Rumi, Rayon Bahasa Avicenna, Rayon Basyaruddin, Dan Rayon Al-Muis yang mana telah ikut andil dalam menyukseskan acara tersebut.


"Nah, KOPRI memiliki berbagai macam pergerakan yaitu salah satunya gerakan Kopri dan Kampus serta gerakan Kopri dan masyarakat. Nah,  bentuk dari Momerandum of Action ini adalah suatu bentuk gerakan KOPRI khususnya ditingkat kampus khususnya Komisariat dan Rayon-rayon untuk bisa berpartisipasi lebih lanjut dalam aksi dan konsolidasi dalam rangka mengupayakan kesetaraan Gender," jelasnya. 




Penandatanganan MoA-Dok. Istimewa-Al Fatih


Dirinya juga menjelaskan mengenai Momerandum of Action itu tidak hanya berlaku di KOPRI Komisariat UIN Satu akan tetapi berlaku untuk KOPRI di Rayon-rayon naungan UIN SATU Tulungaggung.


"KOPRI atau kader PMII yang telah melaksanakan jenjang Kaderisasi, Sekolah Islam Gender (SIG) dan sebagainya serta Kaderisasi non formal lainnya yang di situ kita meningkatkan kualitas kita. Kita telah belajar berbagai teori, kita belajar berbagai Ilmu-ilmu. Maka dengan adanya Momerandum of Action ini kita dapat bergerak untuk mengamalkan apa yang kita dapatkan," tegasnya. 


Ia juga berharap dengan adanya Harlah tersebut para Kader-kader PMII dan KOPRI dapat memanfaatkan semaksimal mungkin apa yang telah disepakati antara Kopri komisariat UIN Satu Tulungagung dan PSGAD UIN Satu Tulungaggung.


Sahabat Carel Ketua Kopri Cabang Tulungagung juga memberikan apresiasi kepada sahabat KOPRI Keluarga Besar PMII UIN SATU Tulungaggung  atas kerjasama dengan PSGAD LP2M UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Karena merupakan suatu kebanggaan bahwa KOPRI bisa ikut andil dalam pelaksanaan pusat Study Gender di lingkungan sekitar dan di lingkungan Kampus.


"Bentuk Momerandum of Action ini merupakan salah satu aksi nyata dari Komisariat UIN SATU Tulungagung untuk mengawal eksistensi perempuan. Dan ke depannya Komisariat UIN Satu dapat mengawal berbagai gerakan-gerakan ke perempuan," ungkapnya. 


Ibu Halimatus Sa'dilah Majelis Pembina KOPRI Tulungagung dalam sambutannya beliau juga menceritakan bahwa usai mengikuti kongres ulama perempuan Indonesia di mana para pesertanya itu tidak lain dari adalah para aktivis gerakan perempuan, baik itu perempuan yang sudah senior,  IKAPMII, Muslimat dan Fatayat yang mana semuanya berkumpul di situ sebanyak 1.600 orang Ulama Perempuan. 


"Ulama perempuan itu baik laki-laki maupun perempuan yang memperjuangkan hak-hak perempuan, kesetaraan gender dengan Reinterpretasi teks menggunakan metode Qiro'ah Mubadallah," terangnya. 


"Jadi Qiro'ah Mubadallah itu merupakan suatu metode yang diperkenalkan oleh  Kyai Fakih abdul Qodir untuk memberikan kesetaraan tidak mendiskriminasikan satu pihak saja, misalnya keperempuan saja atau kesetaraan gender yang mendiskriminasikan laki-laki saja," Imbuhnya. 


Ibu Halima juga menegaskan bahwa saat merupakan eranya yang mana semua fasilitas Publik itu harus ramah anak, ramah perempuan juga harus ramah difabel.


"Mungkin ke depannya kita bisa memberikan saran rekomendasi terhadap fasilitas publik, kita tidak sedang berlomba-lomba antara laki-laki dan perempuan yang baik itu yang mana tidak, tetapi kita membangun harmoni dan mewujudkan dunia yang ramah untuk kita bersama,  untuk hidup kita bersama. Jadi, ketika perempuan mengalami masa proses kodratnya itu butuh di fasilitasi," pungkasnya. 



Simbolisasi-Dok. Istimewa-Al Fatih


Acara dilanjut dengan pemotongan Tumpeng dan penandatanganan Memorandum of Action tentang kerja sama dalam bidang study gender dan anak antara Kopri UIN SATU dengan PSGAD LP2M UIN SATU dan ditutup dengan doa oleh Ibu Halimatus Sa'dilah.



Penulis: Al Fatih Rijal Pratama 

Lebih baru Lebih lama