SIG III Rayon Syekh Basyaruddin, Ketua Sampaikan: Kader Kopri Untuk Merevitalisasi GENDER (Genus, Educated, Reform)!

 

SIG III Rayon Syekh Basyaruddin-Dok.Istimewa-Al Fatih

Tulungagung- Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kopri Rayon Syekh Basyaruddin Komisariat Unversitas Negeri Islam Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN SATU) gelar Sekolah Islam dan Gender (SIG) yang ke-III, bertempat di Pendopo Sajroning Manah, Desa Panggungrejo, Kecamatan Tulungagung, Kabupaten Tulungagung.

Kegiatan tersebut dilaksanakan selama dua hari yakni, hari sabtu (29/10/2022) sampai hari minggu (30/10/2022). Dengan mengusung sebuah tema, “Aktualisasi Kader Kopri Dalam Merevitalisasi GENDER (Genus, Educated, Reform).” Dengan diikuti peserta kurang lebih 25 kepala.

Acara diawali dengan pembukaan yaitu, membaca surah Al-Fatihah yang dipandu oleh sahabat Niswah selaku MC acara pembukaan SIG. Kemudian dilanjut dengan membaca lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an oleh sahabat Fika. Selanjut, menyanyikan lagu “Indonesia Raya, Mars PMII, dan Yalal Waton,” yang di dirigeni oleh sahabat Nabila.

Memasuki acara inti yaitu, sambutan. Untuk sambutan pertama dilakukan oleh sahabat Septhia selaku ketua pelaksana yang mana dirinya mengatakan banyak berterima kasih kepada kader-kader yang telah hadir pada acara Sekolah Islam dan Gender (SIG).

“Kader-kader yang terpilih untuk mengisi Sekolah Gender ini; sahabat Abu dan Fikri. Yang sangat keren sekali. Di acara SIG yang mana kebanyakan kader-kader atau sahabat-sahabat putri. Yang saya nilai keren sekali karena telah mau mengikuti acara SIG ini.” Tuturnya.

Ia juga berharap bahwa dalam pelaksanaan SIG sahabat-sahabat yang hadir diharapkan mampu untuk mendengarkan semua dan juga memahami apa yang telah disampaikan oleh pemateri dan juga dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam prosesi sambutan kedua, ketua Kopri Rayon Syekh Basyaruddin yaitu, sahabat Oktavia menjelaskan bahwa tema yang diangkat sahabat-sahabat Kopri yaitu, "Aktualisasi Kader Kopri dalam Merevitalisasi GENDER (Genus, Educated, Reform)", di mana para peserta diharapkan setelah pulang dari SIG atau menyelesaikan pelaksanaan SIG kali ini dapat merevitalisasi gender.

“Menyelesaikan pelaksanaan SIG kali ini dapat benar-benar merevitalisasikan gender, dapat membenarkan maksud-maksud gender yang mana saya rasa beberapa hari ini banyak sekali pemahaman, penyelewengan konsep gender itu sendiri, tentunya dan terkhusus pada sekolah Islam Gender ini,”Jelasnya.

Dirinya juga menyampaikan suatu pengalaman atau tanggapan bahwa Sekolah Islam dan Gender dulunya hanya diisi atau diikuti oleh perempuan-perempuan saja, ternyata tidak. Sekolah Islam dan Gender ini adalah sekolah terbuka baik laki-laki maupun perempuan.

“Meskipun, dari beberapa pelaksanaan terkadang tidak imbang dari sahabat perempuan dan sahabat laki-laki. Dengan adanya kalian di sini adalah pilihan terbaik untuk menjadi kader PMII di Rayon Syekh Basyaruddin maupun di Rayon kalian masing-masing,” Imbuhnya.

Sahabat Didin sebagai Ketua Rayon Basyaruddin juga menyampaikan bahwa SIG adalah sesuatu hal yang terpenting dalam prosesi kader-kader putri maupun laki-laki.

“Saya rasa memang sangat perlu SIG ini diadakan, dan bukan hanya perempuan saja, tapi juga laki-laki. Tapi realisasinya, sahabat-sahabat laki-laki itu ada SIG ada yang tidak mau daftar, saya juga tidak tahu alasannya, padahal sudah saya kasih tahu,”tuturnya.

Dirinya juga berharap bahwa dengan adanya Sekolah Islam dan Gender (SIG) ini para sahabat-sahabat dan kader-kader PMII untuk bisa merealisasikan, dan mengaktualisasikan nilai-nilai yang ada di dalam SIG nanti.

“Jangan sampai berhenti di sini. Saya mengutip dari bapak Iqdam Kholil bahwa ilmu itu untuk diamalkan,” Tegasnya.

Selain itu, Sahabat Desi selaku perwakilan ketua Kopri Komisariat Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN SATU) mengatakan bahwa pentingnya untuk merevitalisasi gender setelah mendapatkan materi-materi pada Sekolah Islam dan Gender (SIG).

“Ada sebuah kata begini; ketika kita mendidik laki-laki itu hanya akan mendidik satu generasi. Kalau kita akan mendidik perempuan kita akan mendidik satu bangsa dan generasi,”tandasnya.

 

Penulis: Al Fatih Rijal Pratama

Lebih baru Lebih lama