Acara hari lahir atau Harlah PMII yang digelar Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Jawa Timur menjadi tujuan perjalanan sahabat Komisariat PMII UIN SATU Tulungagung serta rayon se-UIN SATU Tulungagung dari titik berangkat, kampus UIN SATU Tulungagung tercinta.
Dari Tulungagung, atau sebut saja hanya dari UIN SATU, berangkat dua buah bus berisi para kader PMII dengan kawalan polisi. Memecah jalan dari Tulungagung hingga tepat sampai di Pondok Pesantren Al Amin Kediri yang menjadi tempat pelaksanaan acara.
Selain dari Tulungagung, peserta undangan Harlah yang datang ialah IKA PMII Madiun, Kediri, Tulungagung, wakil rektor IAIN Kediri, Kapolda Kediri, dan Pengurus Cabang PMII Jawa Timur.
Ketika baru tiba, polisi langsung menyambut kedatangan kami, mengarahkan di mana bus dapat diparkir. Dari Jalan Ngasinan belok ke Utara masuk Jalan Ngasinan Raya di mana lokasi Harlah berada di Timur jalan.
Lagu Islam dengan musik banjari melantun dan terdengar indah di telinga saat rombongan para sahabat baru saja melangkahkan kaki keluar dari bus. Kami, rombongan sahabat PMII Tulungagung adalah salah satu rombongan peserta undangan yang datang awal. Jas biru khas PMII membuat jalan kecil depan Pondok Pesantren Al Amin tampak menjadi sungai biru dengan jumlah pasukan yang mencapai hampir 80 kader.
Antusias para kader untuk menyambut datangnya Hari Lahir PMII terlihat begitu membara. 17 April 1965 adalah awal mula munculnya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang sampai kini masih hidup dan menghidupi ruang akal dan hati kader, dan tanpa terasa, telah menginjak umur 64 tahun meski PMII tak setua yang dibayangkan.
64 tahun PMII telah melahirkan tokoh-tokoh besar, baik di sektor politik, ekonomi, dan di ranah kampus, ucap ketua PKC Jawa Timur ketika beliau menyampaikan sambutan acara. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa 64 tahun PMII tak sia-sia dalam mendidik kadernya.
KH. Ali Maskur Musa, Ketua Pengurus Besar PMII 91-94 juga menyampaikan sambutan dengan berpesan bahwa kader PMII harus unggul dalam 4 hal, yaitu kompetensi, ekonomi, ideologi PMII, dan ideologi pancasila. Setidaknya, keempat hal itulah bekal yang nantinya dapat dibawa para kader PMII setelah lulus kuliah dan berjuang di alam daratan luas nan berbahaya.
Sejalan dengan yang pernah penulis tulis pada berita acara sebelumnya, bahwa Harlah PMII yang ke-64 tahu bukanlah tentang balon dan kue ulang tahun, melainkan tentang kedewasaan. Sahabat Ketua PKC juga menyampaikan bahwa kelahiran PMII dari dulu sampai sekarang diharapkan agar PMII menjadi terus maju dan selalu memberi dampak baik bagi masyarakat dan lingkungan.
Acara Harlah PMII dihadiri pula oleh Gubernur Jawa Timur, Bu Khofifah yang sekaligus menjadi keynote speaker. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan kepada para kader PMII agar dapat menjadi manusia-manusia yang bisa menjadi diri sendiri dan melakukan yang terbaik. Be your self and do the best! Selain melakukan yang terbaik, penulis menangkap maksud lain dari apa yang beliau sampaikan, yakni jadilah diri kita sendiri dan jadilan yang terbaik.
Penulis: Alfin dan Faiz
Editor: Putri