Apakah
Politik Itu Kejam?
Poto
by https://portalarjuna.net/
Seberapa kejamkah politik itu? apakah politik seperti preman yang
manakutkan? Atau bagaikan singa yang tenga menerkam mangsanya?
Dalam
kehidupan sehari-hari kita sering mendengar istilah politik. Akan tetapi apakah
kita mengerti apa definisi dari politik itu sendiri? Politik berasal dari
bahasa Yunani yaitu polis yang artinya negara. Dalam arti luas, politik adalah
suatu aktivitas yang dibuat, dipelihara, dan digunakan untuk masyarakat untuk
menegakkan peraturan yang ada di dalam masyarakat itu sendiri.
Sebagai
sebuah sistem yang mengatur tata kehidupan bermasyarakat dan bernegara, politik
sering kali dianggap sebagai sesuatu yang keras, bahkan kejam. Pandangan ini
muncul karena dalam praktiknya, politik kerap kali melibatkan persaingan,
manipulasi, dan pengorbanan demi mencapai tujuan tertentu. Namun, untuk
menjawab pertanyaan apakah politik itu kejam, kita harus mempertimbangkan
beberapa dimensi, baik dari segi teori, praktik, maupun dampaknya terhadap
individu dan masyarakat.
Secara
teori, politik adalah suatu cara atau mekanisme untuk mencapai konsensus dalam
masyarakat yang beragam. Ia bertujuan untuk memecahkan permasalahan kolektif,
seperti distribusi sumber daya, penegakan hukum, hingga perumusan kebijakan
publik. Dalam konteks ini, politik pada dasarnya adalah alat untuk menciptakan
kesejahteraan bersama, untuk mengatur dan menyeimbangkan kepentingan berbagai
pihak. Politik, dalam kerangka ini, tidak harus kejam. Justru, ia dapat menjadi
sarana untuk menciptakan perdamaian, keadilan, dan kesejahteraan bagi seluruh
anggota masyarakat.
Namun, dalam kenyataannya, politik tidak selalu berjalan sesuai dengan idealisme tersebut. Ketika kekuasaan dan kepentingan pribadi maupun kelompok terlibat, politik sering kali berubah menjadi ajang persaingan yang brutal. Proses pengambilan keputusan yang seharusnya demokratis dapat terdistorsi oleh ambisi, korupsi, atau manipulasi.Salah satu alasan mengapa politik sering dianggap kejam karena adanya persaingan kekuasaan yang tidak jarang mengarah pada konflik.
Dalam sistem politik, terutama yang berbasis pada demokrasi, pertarungan untuk merebut kursi kekuasaan menjadi sesuatu yang sangat sengit. Pada tingkat tertentu, perebutan kekuasaan ini dapat melibatkan taktik yang tidak etis, seperti pencemaran nama baik, propaganda yang menyesatkan, atau bahkan kekerasan. Pemain politik sering kali harus membuat keputusan sulit yang melibatkan pengorbanan nilai moral demi mencapai tujuan politik tertentu.Salah satu contoh ekstrem dari kekejaman dalam politik adalah penggunaan kekerasan atau intimidasi terhadap lawan politik.
Dalam sejarah, kita dapat melihat banyak negara yang pemerintahannya menggunakan sistem otoriter atau rezim diktator, dengan menggunakan cara-cara kejam untuk mempertahankan kekuasaan, seperti penindasan terhadap oposisi, pembungkaman kebebasan berbicara, atau bahkan pembunuhan. Tindakan-tindakan ini menunjukkan bagaimana politik dapat bertransformasi menjadi instrumen yang menindas dan merugikan banyak orang.
Di tingkat individu, politik sering kali menimbulkan dampak yang menyakitkan. Kemenangan atau kekalahan dalam politik tidak hanya berdampak pada mereka yang terlibat langsung dalam pertarungan politik, tetapi juga pada rakyat yang dipimpin. Kebijakan yang diambil oleh penguasa dapat membawa dampak besar terhadap kehidupan banyak orang, baik itu dalam bentuk kesejahteraan atau penderitaan. Kebijakan yang salah arah atau tidak adil dapat memperburuk ketimpangan sosial, merugikan kelompok marginal, atau bahkan menyebabkan kerusakan sosial yang lebih luas.
Selain itu, dalam situasi politik yang penuh ketegangan, masyarakat sering kali terbelah. Polaritas yang tajam antara kelompok-kelompok politik dapat menciptakan ketegangan sosial, menciptakan kebencian, dan memperburuk hubungan antarwarga. Ketika politik dijalankan dengan cara yang tidak memanusiakan, ketidakadilan dan penderitaan individu menjadi kenyataan yang tidak bisa dihindari.
Apakah
selamanya politik itu kejam? Tidak semua politik itu
kejam. Dalam banyak hal, politik dapat berfungsi sebagai alat untuk menuju perubahan
positif. Melalui politik, berbagai kelompok yang tertindas dapat memperjuangkan
hak-haknya, seperti yang terlihat dalam gerakan-gerakan protes yang menuntut
keadilan sosial, hak asasi manusia, atau hak-hak pekerja. Politik dapat menjadi
saluran bagi masyarakat untuk memperbaiki kondisi sosial-ekonomi mereka,
mengadvokasi hak-hak minoritas, dan memastikan bahwa kekuasaan tidak
disalahgunakan.
Politik
yang adil, transparan, dan berlandaskan pada prinsip-prinsip demokrasi dapat
menciptakan perubahan yang bermanfaat bagi masyarakat. Sejarah mencatat
bagaimana gerakan-gerakan politik yang damai dan penuh keyakinan berhasil
meruntuhkan rezim otoriter dan membawa perubahan besar bagi kehidupan bangsa.
Sebagai contoh, gerakan hak sipil di Amerika Serikat yang dipimpin oleh tokoh
seperti Martin Luther King Jr. menunjukkan bahwa politik dapat digunakan untuk
mengubah ketidakadilan menjadi keadilan tanpa harus mengorbankan moralitas.
Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa politik pada dasarnya tidak kejam, melainkan
cara-cara yang diterapkan dalam praktik politiklah yang bisa menyebabkan
kekejaman atau bahkan sebaliknya, yaitu mendorong perubahan positif, tergantung
pada siapa yang memegang kekuasaan dan bagaimana sistem politik itu dijalankan.
Penulis: David_YGP
Editor: A.N Atmadja