'Komunikasi menjadi kunci sukses organisasi”: Profesor Naim dalam Dialektika TOF V PMII UIN Tulungagung


 “Komunikasi menjadi kunci sukses organisasi”,Profesor Naim dalam Dialektika TOF V PMII UIN Tulungagung

Usai gelaran Training of Facilitator V PMII Komisariat Uin Tulungagung dua minggu silam, rasanya masih membekas memori-memori menghangatkan dialektika pergerakan yang lama membeku. Terlepas dari keseruan topik-topik TOF V, tidak adil rasanya jika melupakan narasi dialektika oleh Prof Naim dalam sambutannya. 

Prof Naim Kepala Lembaga Pengabdian Masyarakat atau yang sering diingat dengan LP2M turut hadir dalam penyelenggaraan Training of Facilitator kelima PMII Komisariat. Seperti biasa beliau selalu menyampaikan narasi-narasi yang inspiratif dalam sambutannya. Pada pembukaan TOF V dua pekan silam prof naim sedikit banyak membedah salah satu teori komunikasi dalam sambutannya. Dalam jalannya organisasi tentu banyak faktor yang dapat menentukan keberhasilan atau tercapainya tujuan organisasi, salah satunya adalah aspek komunikasi. 

“dalam belajar apapun kuncinya dua, pertama adalah berproses kedua yaitu komunikasi, dalam teori apapun itu. Misalnya dalam teori kepemimpinan, komunikasi menjadi kunci sukses organisasi”, pungkas prof naim. Tentu dalam jalannya roda organisasi beragam faktor dapat mempengaruhi dinamika dalam organisasi. 

Tidak terlepas dalam PMII sebagai wadah berorganisasi mahasiswa, komunikasi menjadi perekat antar lembaga, rayon dengan rayon, rayon dengan komisariat, maupun antar lembaga yang lain. Tidak bermaksud untuk mengkritisi, namun jika melihat sinergitas antar lembaga PMII di Tulungagung rasanya aspek “komunikasi”tersebut perlu digaris tebalkan. Terlebih dengan isu-isu strategis yang akhir-akhir sempat hangat diperbincangkan semua kalangan.

Kembali pada garis pembahasan, aspek komunikasi dalam organisasi memiliki beberpa fungsi, pertama fungsi informatif, bahwa organisasi bertindak sebagai suatu sistem yang memproses informasi. Proses informasi yang hadir dalam organisasi tersebut diharapkan mampu memberikan dan menerima informasi dengan baik untuk tercapainya kelancaran dalam organisasi tersebut.

Kedua fungsi regulatif, fungsi yang kedua komunikasi organisasi diharapkan dapat memperlancar peraturan serta pedoman yang telah ditetapkan oleh anggota dan pemimpin organisasi tersebut.

Ketiga fungsi persuasif, fungsi ketiga merupakan fungsi untuk memberi perintah. Fungsi ini dilakukan oleh pemimpin organisasi untuk mempersuasi anggotanya daripada memerintah anggotanya untuk melakukan sesuatu. Fungsi persuasi dianggap dapat mempermudah, karena cara yang lebih halus (daripada memerintah) akan lebih dihargai oleh anggota tersebut terhadap tugas yang diberikan.

Keempat fungsi integratif, fungsi keempat atau yang terakhir berkaitan dengan penyediaan saluran atau hal-hal yang dapat mempermudah anggota organisasi untuk melakukan dan melaksanakan tugas tertentu dengan baik. Sampai jumpa di fakta selanjutnya.


Penulis: Sasongko

Lebih baru Lebih lama