Strategi Sang Penakluk: Rayon Empowerment Mohammad Al Fatih

 Strategi Sang Penakluk: Rayon Empowerment Mohammad Al Fatih


….

Berjalannya REP kali ini dibersamai pengurus komisariat, pengurus rayon serta koprinya dan anggota rayon. Dimulai dari daya tawar PMII untuk menjaring mahasiswa baru maupun pra maba agar tetap aktif antara lain: keIlmuan, Publik Speaking dan Relasi.

 

Ikut organisasi dapat menjalin relasi yang lebih banyak dari pada mahasiswa kupu-kupu, walaupun semuanya tetap tergantung pada pribadi masing-masing. Nyatanya masuk di dunia kerja dan berbagai lembaga pemerintah maupun non-pemerintah yang memberi informasi open rekrutmen dan lebih mudah masuk sesama organisasi. Sebab, mungkin sudah tahu bagaimana kinerja orang tersebut, bagaimana cara menanggapi permasalahan-permasalahan dan lain-lain. Daya tawar dalam konteks relasi dalam (PMII) merujuk pada pendekatan dakwah atau pembinaan yang tidak memaksakan ideologi atau pemikiran secara kaku kepada anggotanya. Pendekatan ini bertujuan untuk menjalin hubungan yang lebih inklusif dan terbuka, di mana setiap anggota merasa diterima dan memiliki kebebasan untuk berdiskusi, berpikir kritis, serta mencari kebenaran tanpa paksaan. Relasi PMII mendukung iklim yang mendewasakan kader melalui dialog yang saling menghargai dan tidak hanya berfokus pada doktrin tertentu. Pendekatan ini memungkinkan para kader untuk belajar dengan saling menginspirasi, mendukung, dan membangun pemahaman yang lebih mendalam tentang nilai-nilai Islam dan ke-bangsa-an sesuai dengan karakter PMII yang moderat dan adaptif terhadap perubahan zaman.

 

Berhubungan dengan kemampuan PMII untuk menghadirkan ide dan perspektif yang unik serta berdaya saing di tengah mahasiswa maupun masyarakat luas. Kemampuan public speaking dalam PMII tidak hanya mengandalkan keberanian berbicara, tetapi juga kualitas penyampaian yang berlandaskan pemahaman mendalam tentang nilai-nilai Islam, kebangsaan, dan wawasan sosial-politik. Kader PMII sering kali diasah menjadi pemimpin dan figur yang memiliki pengaruh sosial. Dalam public speaking, daya tawar mereka mencakup kemampuan menginspirasi, memotivasi, serta menggerakkan audiens untuk berpikir dan bertindak ke arah yang lebih baik. Selain itu, public speaking juga terletak pada etika dan cara penyampaian yang mencerminkan keteladanan. PMII mengajarkan nilai-nilai kejujuran, rendah hati, dan menghargai perbedaan, yang membuat publik lebih nyaman dan percaya terhadap materi yang disampaikan.

 

Dalam berbagai kegiatan dan program kerja biro intelektual atau biro kaderisasi, PMII berupaya meningkatkan pemahaman anggotanya terhadap berbagai disiplin ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu umum, agar mampu bersaing dan memberi manfaat. PMII menanamkan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama'ah yang moderat kepada para anggotanya, yang selaras dengan pembentukan pola pikir kritis dan terbuka. Kader PMII didorong untuk tidak hanya menerima ilmu secara dogmatis, melainkan juga menganalisis, mengkaji, dan mengkritisi fenomena sosial, politik, dan budaya sesuai dengan ilmu yang mereka pelajari. Melalui forum kajian, seminar, diskusi rutin, dan kelompok studi, PMII memfasilitasi para anggotanya untuk memperdalam pengetahuan dan wawasan di bidang-bidang tertentu. Kegiatan ini memperkuat literasi akademik dan kemampuan intelektual yang menjadi nilai lebih ketika kader PMII berinteraksi di lingkungan akademik atau profesional.

 

Dalam rayon Mohammad Al-Fatih terdapat berbagai diskusi maupun kajian yang dikerjakan oleh biro intelektual. Diskusi-diskusi yang ditawarkan dan telah dilaksanakan oleh rayon sang penakluk ini antara lain:

Yang pertama, diskusi fokus materi HTN semester 1 dengan tema Pengantar Ilmu Hukum.

Yang kedua, diskusi fokus materi HTN semester 3 dengan tema Ilmu hukum.

Yang ketiga, diskusi fokus materi HES dengan tema Pengantar hukum ekonomi

Yang keempat, diskusi fokus materi HKI dengan materi Filsafat islam.

Yang kelima, diskusi materi General dengan tema ASWAJA

 

Sebelum menentukan tema diskusi tersebut, pengurus rayon bersama mentor mapaba turun kelapangan mengadakan serap aspirasi atau penawaran tema yang akan didiskusikan melalui ngopi dengan anggota rayon perprogram studi. Lain halnya pada waktu turun kelapangan pada program studi (Prodi) Hukum Tata Negara (HTN), kedatangan dari prodi HTN ini tidak hanya pada jenjang semester 1 saja, melainkan semester 3 yang baru dibaiat mapaba. Jadi alasan prodi HTN diadakan 2 kelas karena pada waktu turba yang datang semester 1 dan semester 3. Pengurus rayon turun kelapangan tidak hanya untuk serap aspirasi tapi memberi semangat, motivasi serta menginspirasi betapa pentingnya berorganisasi dan ikut forum-forum keilmuan.  Mahasiswa sebagai tombak perubahan sosial harus mempunyai ideologi dan intelektual yang tinggi guna meneruskan tokoh-tokoh pejuang bangsa dan pejuang dari kalangan agama islam, seperti tokoh K.H Hasyim Asy’ari pendiri NU, Mohammad Al-Fatih alias sultan mehmed II yang menaklukkan Konstatinopel seperti nama rayonnya dll. Pada diskusi general dilaksanakan hari jum'at yang dikategorikan diskusi dengan tema berbasis ideologis, fakultatif, kajian isu dan keperempuan.

 

Masalah yang dihadapi rayon sang penakluk saat ini terletak pada penempatan waktu kegiatan yang kurang tepat. Semisal diskusi dilaksanakan pada waktu weekend memungkinkan kehadiran audiens hanya sedikit. Maka dari itu, pengurus rayon sudah ada solusi terkait masalah ini, yakni ditempatkan di waktu senin sampai jum'at.

Berikutnya musim hujan, tidak bisa dipungkiri bulan-bulan ini memang tidak bisa menghindari hujan demi terlaksanakannya diskusi. Masalah komunikasi dengan organisasi internal kampus seringkali menjadi tantangan bagi PMII maupun organisasi mahasiswa lainnya. Komunikasi yang tidak efektif dapat menghambat kerjasama, mengurangi sinergi antar organisasi, dan bahkan menimbulkan kesalahpahaman yang berujung pada konflik. Ketika terdapat perbedaan pendapat atau pandangan, etika komunikasi sering kali menjadi faktor penting. Dalam beberapa kasus, anggota organisasi bisa saja merasa tidak dihargai atau dianggap remeh oleh organisasi lain, atau mungkin terjadi cara berkomunikasi yang kurang sopan dan tidak mempertimbangkan sensitivitas pihak lain. Masalah ini bisa memperkeruh hubungan antar organisasi di kampus. Yang bisa dilakukan pengurus yakni menjalin silaturahmi yang lebih baik lagi dan komunikasi antara organisasi-organisasi internal tetap dimaksimalkan secara kompeten.

 

Dalam diskusi tentunya ada sosok pemateri maupun pemantik agar diskusi tetap aktif dan tetap terarah sesuai temanya. Masalah kesadaran pengurus untuk menjadi pemateri dalam organisasi sering kali menjadi tantangan yang mempengaruhi kualitas kaderisasi dan perkembangan keilmuan anggota. Kesadaran untuk menjadi pemateri adalah sikap yang mencerminkan komitmen pengurus untuk berbagi ilmu, membimbing anggota, dan menanamkan nilai-nilai yang diusung organisasi. Dukungan dan motivasi dari pengurus lain sangat berpengaruh pada kesadaran seseorang untuk menjadi pemateri. Jika lingkungan pengurus kurang mendukung dan kurang memberikan dorongan atau apresiasi, maka minat pengurus untuk berperan sebagai pemateri juga akan menurun. Maka solusi yang bisa dilakukan untuk pengurus rayon yakni menjadikan pengurus sebagai pembanding pemateri yang berarti pengurus yang memiliki wawasan atau pengalaman luas dengan pemateri utama ikut serta dalam diskusi atau presentasi. Dalam hal ini, pengurus bertindak sebagai figur yang memberi perspektif tambahan, umpan balik, atau pandangan lain yang memperkaya materi yang disampaikan. Selain itu, Memberikan silabus atau referensi kepada pemateri juga dianggap sangat penting untuk memastikan kualitas dan konsistensi materi yang disampaikan. Silabus atau referensi berfungsi sebagai panduan bagi pemateri, sehingga mereka memiliki kerangka yang jelas tentang topik yang harus dibahas, tujuan pembelajaran, dan sumber materi yang relevan.

 

Masalah berikutnya yakni kesadaran anggota rayon dalam merespon kegiatan-kegiatan rayon. Saat ini yang terjadi dalam membantu menyadarkan anggota rayon debgan melalui komunikasi secara pribadi. Hampir setiap kegiatan rayon, pengurus rayon japri ke anggota rayon agar tetap aktif dalam kegiatan-kegiatan, kalau informasi disebar melalui grub saja dirasa anggota rayon belum cukup untuk menginspirasinya. “Beda lagi kalau yang di chat itu ketua sirkel atau ketua suku sudah pasti yang datang teman satu sirkelnya” Ucap pengurus rayon. Solusi yang ditawarkan untuk rayon yakni memaksimalkan mentor. Mentor dapat berperan sebagai pembimbing, motivator, serta pengarah yang membantu anggota untuk tetap terlibat dalam kegiatan organisasi dan mengembangkan diri mereka secara maksimal. Mentor harus bisa menjalin hubungan yang personal dengan anggota agar mereka merasa dihargai dan diperhatikan. Dengan hubungan yang lebih dekat dan peduli, anggota cenderung lebih merasa nyaman dan termotivasi untuk tetap aktif. Mentor yang peduli dapat mendeteksi masalah atau hambatan yang dihadapi anggota dan memberikan dukungan yang diperlukan. Selain itu, branding kegiatan tetap harus dijaga dan dikembangkan demi menjaga nama baik organisasi dan kegiatan-kegiatan berjalan lancar serta banyak yang menghadiri.

 

Berikutnya kegiatan-kegiatan yang tidak telat sesuai jadwal yang sudah dirancang. Tidak heran lagi kalau dalam setiap kegiatan molor, sebab melihat organisasi-organisasi lain, mungkin bisa dihitung dengan satu tangan yang ada kegiatan tepat sesuai jadwalnya. Ketepatan waktu dalam kegiatan-kegiatan sangat penting untuk memastikan kelancaran pelaksanaan, efisiensi, dan efektivitas dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ketepatan waktu mencakup berbagai aspek, mulai dari waktu yang digunakan untuk mempersiapkan, menjalankan, hingga menyelesaikan kegiatan. Ketepatan waktu sesuai jadwal kegiatan memang sangat sulit, faktor-faktor yang melatarbelakangi biasanya sedikit audiens yang hadir tepat waktu atau tamu undangan biasanya memang terlambat.

 

Gimanaaa, apa kalian nggak penasaran serunya diskusi di Rayon Hukum, Rayon sang penakluk. Mungkin ada kejutan dari pengurus rayon yang bisa membantu dalam meningkatkan dibidang ke-ilmu-an kalian? Sesekali bisa looh ikut diskusi dengan beragam materi di rayon Mohammad Al-Fatih…


Penulis: Nailhamudi




Lebih baru Lebih lama