Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) UIN SATU Tulungagung menyadari pentingnya
memperkuat komunikasi dan menyerap aspirasi agar kebijakan yang diambil dapat
lebih berpihak pada kader. Tanpa hal tersebut, kebijakan yang dihasilkan bisa
kurang mendukung perkembangan organisasi, yang akhirnya membuat arah organisasi
menjadi tidak jelas.
Ketua
Komisariat PMII UIN SATU Tulungagung, Fikri, menegaskan bahwa kegiatan
silaturahmi yang dilakukan dengan delapan Rayon se-Komisiariat UIN SATU
Tulungagung merupakan langkah untuk mempererat komunikasi dan meningkatkan
sinergi antara Rayon dan Komisariat. Hal ini diharapkan dapat memperlancar dan
memperkuat seluruh kegiatan PMII di kampus UIN SATU Tulungagung.
Pada
kesempatan tersebut, Fikri juga mengungkapkan bahwa Komisariat PMII UIN SATU
akan melakukan Turba (turun ke bawah) ke setiap rayon sebagai bentuk kepedulian
terhadap pengurus dan kader di tingkat bawah. Komisariat juga berkomitmen untuk
terus mengawal jalannya pengkaderan, baik dalam bentuk kaderisasi formal
seperti Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) maupun Kaderisasi Non-Formal yang
ada di setiap rayon.
Elfan,
Wakil Ketua Bidang Internal Komisariat, menjelaskan bahwa pihaknya akan
mendampingi pembuatan Term of Reference (TOR), pengawalan terhadap instruktur
dan fasilitator, serta aspek teknis lainnya dalam kegiatan kaderisasi formal.
Hal ini termasuk pengawalan pada kegiatan MAPABA dan Pelatihan Kader Dasar
(PKD) yang diselenggarakan di tingkat Rayon.
“Kami
akan fokus untuk memastikan bahwa kegiatan kaderisasi di tingkat rayon berjalan
dengan maksimal, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan
setiap kader,” ujar Fikri.
Kegiatan
ini mendapat sambutan positif dari beberapa perwakilan rayon yang hadir. Mereka
menyampaikan usulan dan saran terkait kegiatan yang perlu diadakan oleh
Komisariat untuk menunjang kebutuhan rayon. Yang pada intinya semua kegiatan ke
depan menjadi wadah untuk mengasah dan mengembangkan potensi pada setiap kader.
Penulis: David Genteng