Seperti pendidikan di masa Yunani kuno yang dikenal dengan istilah "scholē" (σχολή), atau masa luang yang digunakan untuk belajar.
Forum Diskusi Komisariat (FDK) memuat satu tema, atau banyak tema sekaligus dalam satu bahasan pokok agar pemantik tidak seakan-akan nabi pembawa pesan dari Tuhan. Pemantik ya pemantik, pembuat api kecil, kepada ranting, kepada kayu untuk mengobarkan kembali bekas asap jelaga dari tungku yang mati.
Seperti pendidikan di masa Yunani kuno, yang dikenal dengan istilah "scholē" (σχολή), atau masa luang yang digunakan untuk belajar. FDK menekankan bahwa waktu luang adalah neraka, bila digunakan untuk hal yang sia-sia. Maka apa pun tema atau masalah waktu yang mendadak untuk menyelenggarakan acara rutin yang istiqomah, hal yang sia-sia itu dapat berubah menjadi kebun rindang.
Kami datang sekitar pukul 18.30 WIB, di Rayon Bahasa Avicena. Tanggal terakhir di bulan Juli, bukan berarti halangan yang berat untuk membuka suara dan mata untuk per-diskusian meskipun sahabat-sahabat PMII di masa puasa akibat kantong tercekik tanggal tua.
Dengan pemantik Sahabat Renaldi, moderator Sahabat David membuka awal dari berbagai kata yang akan keluar dari berbagai bahasa, benua, bahkan beda alam. Yang kami ingat, mengingat nama Tuhan dan selawat kepada nabi menjadi pintu perkelahian kami dimulai.
Ia utarakan pendapat atau pembuka dari apa yang akan disampaikan secara singkat, cepat, dan padat oleh Sahabat Renaldi. Kira-kira begini ia memulai, "Logika ini adalah alat bagi pikiran manusia, untuk mengurai benang ruwet pengetahuan, ucapan, dan pikiran dari seseorang, hingga kita tahu mana yang benar, dan tidak dari rumus-rumus yang akan disampaikan oleh pemantik". Lalu, Sahabat Renaldi melanjutkan ;
Ia mulai tulis nama orang dari zaman baheula, dengan spidol hitam tertulis nama "THALES". Ia akui bahwa orang dari zaman baheula ini, yang akan membuka pintu dari mitos ke rasional lewat pintu logika, meskipun kata logika menurutnya dari nama lain, yaitu "ZENO". Lalu diteruskan oleh filsuf kondang, Aristoteles.
Aristoteles, katanya adalah yang pertama membuat apa yang akan disebut sebagai silogisme. Memuat 3 komponen dasar, premis mayor, minor, dan konklusi atau kesimpulan. Untuk masalah ini, teman-teman baca di buku logika manapun, pasti ada.
Ada dua sesi dari diskusi rutin kali ini, pertama membahas secara singkat apa itu logika, dan yang kedua adalah logika fallacy atau kesesatan berpikir. Mulai dari bahasan kedua, forum menemukan kobarnya. Pertanyaan, demi jawaban-jawaban terlontar dari sahabat-sahabat yang datang dari berbagai rayon, intinya ada dua rayon, pertama Avicena sendiri, dan yang kedua dari Al-Freire, dll.
Penulis: Alfin