PKD ke-IV Rayon Syekh Basyaruddin, Abhipraya Bausastra Ing Jagat Nirmala

PKD ke IV Rayon Syekh Basyaruddin- Dok. Istimewa- Al Fatih


Tulungagung, Pelatihan Kader Dasar (PKD) ke IV Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Syekh Basyaruddin Komisariat Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah (UIN Satu), mengusung tema "Abhipraya Bausastra Ing Jagat Nirmala, Rabu-Minggu (1-5/03/2023) bertempat di Pondok Pesantren Daruttaubin Campurdarat. PKD tersebut diikuti kurang lebih 17 peserta.


Sahabat Jazuli selaku ketua pelaksana, dalam sambutannya menyampaikan beberapa makna mengenai tema yang diambilnya.


"Tema tersebut kami ambil, Abhipraya yang artinya mengiringi harapan, Bausastra yang melambangkan luasnya ilmu dan wawasan, Ing Jagat Nirmala disebut bumi suci. Kenapa disebut bumi suci? Di sini artinya tempat kita menimba ilmu di Tulungagung," jelasnya.


Sementara itu, Ketua Rayon Syekh Basyaruddin yaitu, Sahabat Didin menyampaikan perihal mengenai tema tersebut dengan harapan agar menumbuhkan motivasi semangat belajar di tanah suci atau jagad suci Tulungagung.


"Mengapa mengambil Djagat Suci, karena menurut literatur sejarah banyak yang mengatakan tokoh besar itu lahir di tulungagung," jelasnya.


"Kami pengurus menginginkan kader selanjutnya itu mempunyai semangat, harapan dan idealis yang tinggi untuk menemba ilmu atau menemba proses di Rayon Syekh Basyaruddin ini," harapnya.


Dalam sambutannya ketua Komisariat UIN Satu, Sahabat Meriko Satriawan juga menyampaikan perihal Pelatihan Kader Dasar (PKD) yang merupakan tahapan ke dua dari kaderisasi formal setelah Mapaba (Masa Penerimaan Anggota Baru).


"Jadi Mapaba itu bentukan kader-kader muttakid, sahabat-sahabat semua yang mengikuti PKD ini nanti akan ditempa bahkan diupgrade menjadi kader Mujahid," terangnya.


"Saya harapkan benar-benar menerapkan yang pertama mencari ataupun memetik hasil dari Kader dasar ini," harapnya.


Tak hanya itu, Perwakilan dari Cabang Tulungagung yaitu, Sahabat Jalal juga mengungkapkan agar mengikuti kegiatan PKD dengan khidmat dan menata niatnya kembali.


"Dan tadi sudah ditata niatnya oleh pak Yon dan mengikuti intruksi dari pak Yon dengan harapan agar niat yang lurus, bagus dan kita mendapatkan manfaat dari PKD ini," ungkapnya.


Menurutnya Sahabat Jalal, PKD jangan dianggap sebagai tempat belajar saja, akan tetapi perlunya memahami materi-materi yang disampaikan dan perlunya untuk mengamalkan materi tersebut.


"Oleh karena itu, mari ikuti PKD kali ini dengan bersama-sama dan janganlah dibuat mengerikan ataupun yang penuh tantangan ataupun penuh misteri, bukan," terangnya.


"PKD ini adalah tempat untuk belajar, untuk menimba ilmu. Tapi, ini adalah sesuatu kegiatan yang dilakukan untuk menimba ilmu," tandasnya.



Penulis: Rijal Pratama

Lebih baru Lebih lama