Meracik Pondasi Peradaban Baru, Rayon Empowerment Ibnu Khaldun

 

Meracik Pondasi Peradaban Baru, Rayon Empowerment Ibnu Khaldun.



 

Tulungagung 4 Desember 2024

Dalam rangka meracik pondasi peradaban baru, Rayon Ibnu Khaldun menjadi tuan rumah ke-enam agenda Rayon Empowerment PK PMII UIN Tulungagung.

REP kali ini dihadiri oleh pengurus dan kader dari Rayon “peradaban” Ibnu Khaldun, yang menaungi tujuh program studi dari Fakultas Adab dan Dakwah. Dalam forum ini, diskusi berjalan dua arah antara pemantik dan audien

Dalam REP kali ini membahas terkait penurunan peminatan mahasiswa terhadap organisasi, utamanya organisasi eksternal. Fakultas FUAD sendiri merupakan salah satu fakultas dengan jumlah mahasiswa yang terbanyak dari fakultas lainnya.

Sebagaimana diketahui, diskusi menjadi ciri khas dan tradisi penting organisasi mahasiswa, tidak terlepas di PMII. "Man is essentially ignorant, and becomes learned through acquiring knowledge (Manusia pada dasarnya tidak tahu apa-apa, dan menjadi tahu dengan memperoleh pengetahuan)"-Ibnu Khaldun. Sejalan dengan apa yang tuturkan Ibnu Khaldun, diskusi menjadi salah satu akses menembus ruang pengetahuan baru. Menilik dari pola kegiatan mahasiswa maka diskusi diluar kelaslah yang terbilang mumpuni dalam membuka pintu pengetahuan yang tak sebatas akademik.

Berbicara mengenai diskusi kemahasiswaan, seharusnya FUAD menjadi fakultas yang paling banter dalam konteks ini. Tak terlepas dari rayon Ibn Khaldun sendiri yang mengalami degradasi gairah terhadap peminatan terhadap PMII.

Selaku narasumber, Sahabat krisna menyampaikan bahwa ada penurunan minat mahasiswa tatkala berproses di PMII. Framing media, masalah internal ormawa dengan PMII, agenda yang monoton dan dinamika yang ada dalam ranah mahasiswa.

Dinamika antara mahasiswa dan organisasi memang tak ada habisnya, terlebih pada proses mahasiswa di PMII sendiri. “untuk membangun peradaban diperlukan sirkulasi, dialektika, gagasan, kesepakatan, struktur dan kebudayaan, maka dari itu bangunlah pondasi tersebut dalam rayon peradaban dan mengabdi kepada peradaban PMII”, pungkas sahabat krisna selaku pemantik.

Sahabat krisna menutup diskusi dengan statemen yang mengawali pondasi baru peradaban Ibn Khaldun.                                  

 Penulis: Atmadja

Lebih baru Lebih lama